“Ah,
gak gaul lho jaman sekarang belum punya pacar!” inilah sebuah kalimat yang
sering kita dengar dari para REMAJA jaman sekarang. Hari
gini gak punya pacar? Kuno katanya. Dan itu memang menjadi sebuah hal yang
merupakan standar penilaian dari orang. Ketika berkenalan, hal yang kadang
menjadi pokok utama adalah Apakah dia sudah punya pacar atau belum? Weee… sadis
kali! Kalo’ cowok seumur 18 tahun ke atas gak punya pacar saat ini, pastinya
dianggap culun oleh orang lain. Meskipun ia jago dalam bidang matematika,
fisika, sains, agama. Tapi gak bisa ngelumpuhin cewek dengan kata-katanya, maka
ia belum disebut lelaki gentle.
Memang, mencintai adalah fitrah.
Menyayangi juga fitrah. Apalagi keinginan untuk saling memiliki. Tapi Islam
tidak pernah mempunyai ajaran tentang pacaran. Khabibi, dalam bahasa arab
berarti kekasih. Kata ini digunakan untuk menyatakan orang atau hal atau benda
yang kita kasihi. Kata Khabibi juga digunakan ketika menyatakan rasa sayang
kita kepada Baginda Rasul. Bagaimana mesti menyikapi perihal pacaran yang sudah
mendarah daging di kalangan Anak muda sekarang? Islam sebenarnya menyediakan
wadah yang sangat suci dalam hal ini. Pernikahan. Didahului dengan khitbah
(meminang). Sedangkan pacaran bukanlah salah satu dari proses itu. Biasanya,
anak muda sekarang lebih senang untuk sekedar menyatukan hati lewat
sarana berpacaran. Prosesnya pun sangat beraneka ragam. Tapi yang paling sering
terjadi adalah proses pendekatan tanpa ada visi dan misi menuju pernikahan. Ini
yang salah. Pendekatan dan pengenalan yang dilakukan pun kadang bukan
bertendensi pada pengenalan kepribadian, tapi penjajakan fisik. Sadis!
Bahasa
yang paling sering saya dengar dari seorang pria tentang pacarnya adalah :
“AMBIL JATAH”. Weee… apa gak sadis! Masa pacar sendiri yang katanya disayangi
dan dikasihi diperlakukan seperti itu. Bahasa ambil jatah adalah bahasa kasar
yang sangat meremehkan posisi wanita. Meskipun pada dasarnya saya juga tiada
paham apa makna dari bahasa itu. Apakah jatah makan, atau ber-*****-an, atau
ber-*****-an, atau ber-***-an, atau ber-ber yang lain. Kan kasian anak gadisnya
orang mesti menjadi budak nafsu sang pria. Lha wong dia gak ikut memberi makan,
gak ikut nyekolahin, tapi ikut ngerusak. Ingat, luka di hati mungkin saja
diobati, tapi “luka fisik ” tidak akan pernah hilang (dan akan terbawa hingga
suaminya berkumpul dengannya).
Aneh,
kadang sang gadis juga begitu. Ketika pasangannya merasa perlu mendapat
pembuktian cinta, sang gadis kadang rela melakukan apa saja demi CINTA-nya,
katanya. Weleh…weleh… Dunia … dunia… kok sampe kayak gini sekarang!
Semua ini berawal
karena cinta yang lahir dari ketulusan ternyata akhirnya mendapat bumbu nafsu
birahi. Tentu saja bumbu nafsu ini tidak murni berawal dari diri masing-masing,
tapi juga dari konsumsi terhadap berbagai media yang ada. Terutama sinetron.
Coba kita amati, dari sekian banyak tayangan sinetron di semua chanel televisi
nasional kita, mana yang tidak menampilkan kisah percintaan, berduaan,
berpelukan, berciuman? Rupanya ini sudah jadi gaya hidup masyarakat kita. Dalam
kebanyakan kisah, semua adalah tentang cinta anak muda, anak SMP, SMA,
kuliahan. Yo anak kecil yang mestinya tidak mendapat ajaran gila secepat itu
mestinya terjaga. Tapi kekuatan media memang sungguh sangat terlalu. Hal ini
juga didukung oleh adanya kebiasaan anak remaja yang suka coba-coba. Gak funky
katanya kalo’ gak nyoba ini, nyoba itu, gonta-ganti pacar, dst.
Proses
yang mesti terjadi mestinya adalah proses pengenalan karakter. Jika kita memang
ingin berpacaran, jangan pernah ada niat untuk sekedar mempermainkan, sekedar
ngisi waktu luang. Jangan… Jangan… Karena ketika itu kamu lakukan, kamu bakal
jadi playboy atau playgirl cap kadal.
Berikut
ini adalah beberapa syarat pacaran secara Islami :
1.
Pacaran hanya boleh dilakukan setelah pernikahan. Artinya Ijab Qabul antara
Kamu sebagai laki-laki dengan wali dari mempelai wanita sudah terjadi. Bukan
justru saat ini, saat kamu masih sekedar basa-basi, ingin sok kenal, sok
sayang, sok cinta sama anaknya orang. Tapi pada kenyataannya kamu hanya
menghambat kreativitas gadismu. Ingat, mencintai berarti menyerahkan
kebahagiaan hanya pada orang yang kamu cintai. Ketika kamu sedih, kamu ingin
dia merasakan apa yang kamu rasa. Ketika dia berduka, kamu pun akan
merasakannya. Itu mesti, karena jika tidak begitu, cinta yang kamu rasakan
pasti hanya cinta yang sekedar lewat, atau malah hanya simpatik, atau malah
hanya perasaan kagum yang sementara. Jadi ketika saat ini kamu mencintainya
dengan sepenuh hati, kamu gak bakal rasakan kebahagiaan sepanjang hayat. Setiap
saat kamu akan terbelit masalah, terganggu hatimu mendengar dia bersama orang
lain, dst. dst.
2.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), maka jangan pernah bertemu
dengannya tanpa ada pihak ketiga
3.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan pernah berduaan
(berkhalwat), apalagi jalan ke mall bareng, lebih-lebih nonton bioskop (siang
atau malam hari, siang aja gelap, apalagi malam). Jangan pergi ke tempat
rekreasi berduaan.
4.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan pernah duduk berdekatan
(Jarak minimal adalah 1 meter, selama pembicaraan! Bukan di awal pembicaraan 1
meter, tapi lama-kelamaan jadi 1 cm)
5.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan melakukan pembicaraan
lewat telepon dengan durasi lebih dari 3 menit (Itu akan menimbulkan
pembicaraan yang sia-sia, yang dipenuhi nafsu)
6.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan melakukan kirim SMS rutin
dengan kata-kata yang tidak senonoh. Ingat, wanita yang akan kita sayangi harus
kita jaga, harus kita hargai.
7.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), segera lakukan pertemuan dengan
orang tuanya setelah merasa bahwa dia adalah orang yang cocok. Minta orang yang
kamu percaya untuk melakukan pengecekan (Hehehe… ) terhadap hal-hal yang kamu
anggap perlu.
8.
Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), segera laporkan ke Kepala KUA
setempat bahwa kamu ingin segera tercatat sebagai muslim yang menikah
(berkeluarga).
Jadi, sahabat muslim masihkah kamu
Pacaran? Sebaiknya jangan dech. Klo bagi yang udah terlanjur PACARAN dan
sekarang masih ngejalanin. Sebaiknya di putusin aja dech. Sahabat muslim klo
kamu pengen pacaran yang nyaman, enak dan terhindar dari dosa sebaiknya “PACARAN
AJA SETELAH SAHABAT NIKAH”.
jangan lupa buat comment iy! J mksih...
jangan lupa buat comment iy! J mksih...
PACARAN MENURUT ISLAM